Mengungkap Makna Harlah 102 Tahun Nahdatul Ulama : Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat



Pada 16 Rajab 1446 Hijriah, organisasi Islam Nahdatul Ulama atau NU merayakan harlah atau hari jadinya yang ke 102 tahun sejak dinyatakan berdiri pada 16 Rajab 1344 Hijriah.


Secara resmi rangkaian acara Harlah NU ke 102 tahun telah dibuka oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf di Kantor Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jawa Timur pada Kamis, 16 Januari 2025.


Adapun pada perayaan 102 tahun berdirinya organisasi, pihak Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) mengusung tema "Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat".


Makna dari tema tersebut sendiri menurut Nur Hidayat, selaku wakil ketua peringatan Harlah 102 tahun NU adalah harapan supaya seluruh pengurus NU diberbagai daerah dapat berdedikasi sepenuhnya untuk membantu masyarakat.


Nur Hidayat sendiri menjelaskan bahwa yang menjadi lambang dari peringatan Harlah 102 Tahun NU adalah gabungan dari sorban ulama dan tali tambang yang memiliki filosofi masing-masing.


Dikutip dari website Jombang nu or.id, makna dari Sorban kiai yang berwarna hijau melambangkan keulamaan, religiusitas, pembawa rahmat dan keselamatan untuk umat. Sementara ikatan pada angka 102 diadopsi dari tali tambang yang menjadi salah satu inti dari logo NU sendiri.


"Dengan logo tersebut, kita mengharapkan seluruh jajaran pengurus NU di semua tingkatan benar-benar menjadikan khidmah ijtimaiyah (pelayanan kemasyarakatan), terutama di tahun kedua setelah melewati abad pertama ini," tutur Nur Hidayat kepada media NU Online pada Selasa, 7 Januari 2025.


Adapun lebih jauh berdasarkan keterangan dari pria yang juga menjabat Sekretaris Jenderal PBNU tersebut, Nur Hidayat menjelaskan bahwa ide tema tersebut muncul saat Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU tahun lalu di Yogyakarta. Ia menegaskan bahwa khidmah ijtimaiyyah itulah yang akan menjadi fokus PBNU di tahun kedua.


Penulis : Aryf Risky P

Editor: -

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama