Sejarah Pondok Pesantren Ittihadus Syafiiyah Rowolaku



Pada mulanya Pondok Pesantren Ittihadus Syafi’iyah ini merupakan madrasah diniyah yang diberi nama Madrasah Diniyah Awaliyah “Tarbiyatul Mubtadi’in” yang terletak di desa Rowolaku Kajen Pekalongan dan mulai berdiri pada tahun 2001, madrasah ini terletak di RT 05 RW 02 Desa Rowolaku Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Pendiri madrasah diniyah awaliyah ini yaitu Bapak Kyai Fakhrudin, dimana dalam pembangunan madrasah menggunakan tanah yang telah diwakafkan oleh ibu Maesaroh selaku orang tua dari pengasuh madrasah diniyah awaliyah “Tarbiyatul Mubtadi’in”. Pendirian madrasah ini juga untuk menyalurkan ilmu yang telah didapatkan di pondok pesantren terdahulu.

Latar belakang pendirian madrasah ini sebagai upaya dalam memperjuangkan agama Islam di desa Rowolaku dengan didirikannya madrasah ini diharapkan sebagai bekal keagamaan bagi generasi muda desa rowolaku, madrasah ini dibangun dengan bantuan masyarakat sekitar untuk mensyiarkan agama Islam.

Pada awal berdirinya Madrasah Diniyah Awaliyah “Tarbiyatul Mubtadi’in” jumlah santri di madrasah ini adalah 20 santri serta bertambah setiap tahunnya. Dibangunnya kampus II IAIN Pekalongan di Rowolaku menjadikan madrasah ini sebagai tempat untuk mendalami ajaran agama Islam, Pada tahun 2018 santri di madrasah ini menjadi 70 santri baik yang mukim di madrasah ataupun tinggal di kos area madrasah.

Pembelajaran di Madrasah ini dibagi menjadi dua yakni: pada ba’da ashar digunakan untuk santri asli warga Rowolaku dan ba’da isya digunakan untuk pembelajaran santri yang sekaligus mahasiswa IAIN Pekalongan. Baik masyarakat desa maupun mahasiswa yang mengikuti pengkajian, amat bersemangat dalam mempelajari ilmu agama disini.

Bermula dari dorongan kepala desa Rowolaku yang melihat aktivitas pengkajian semakin diminati oleh warga sekitar dan juga oleh mahasiswa IAIN Pekalongan yang tinggal di sekitar Desa Rowolaku, kemudian beliau menyarankan agar madrasah diniyah ini dijadikan pondok pesantren. Meskipun pada awalnya masih ada keraguan pada internal Kyai Fakhrudin, namun dengan semakin banyaknya santri yang mengaji akhirnya Kyai Fakhrudin menanggapi saran dari kepala desa dan berhasil melalui beberapa proses prosedural pendirian pondok pesantren, sehingga pada tanggal 27 Oktober 2020, berada di Desa Rowolaku RT O5 RW 02 Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan Keputusan Mentri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-0024336.AH.01.12 Tahun 2020, Kyai Fakhrudin meresmikan Pondok Pesantren ini dengan diberi nama Pondok Pesantren Ittihadus Syafi’iyah.

Meskipun sempat terdampak adanya virus korona yang mengharuskan sebagian santri dipulangkan, akan tetapi kemudian pada awal bulan September bersamaan dengan kedatangan mahasiswa IAIN Pekalongan yang baru. Hingga saat ini tercatat jumlah mahasantri yang menetap di asrama ada 20 santri putra dan 60 santri putri yang terdiri dari berbagai daerah mulai dari Pulau jawa maupun luar pulau jawa.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama